Kemacetan lalu lintas sudah menjadi sarapan sehari-hari bagi
warga jabodetabek, khususnya untuk para pekerja atau pelajar yang menggunakan
kendaraan baik umum maupun kendaraan pribadi. Saya salah satu dari banyak orang
yang menggunakan kendaraan pribadi dimana setiap pagi saya harus merasakan
kemacetan dari mulai pasar citeureup sampai Universitas Gunadarma. Perjalanan
20km seharusnya bisa ditempuh selama ±30menit lamanya tetapi dipagi hari waktu
perjalanan bisa mencapai ±60menit. Ini disebabkan oleh beberapa persimpangan
jalan yang menumpuk dan volume kendaraan pribadi sangat meningkat. tidak hanya
itu saja, macet diakibatkan banyaknya jalan yang rusak.
Adanya
pasar tumpah juga membuat jalan raya semakin macet, banyak orang lalu lalang dan
sangat menghambat jalannya kendaraan. selain itu ada penambahan trotoar
ditengah jalan raya bogor yang belum selesai sehingga jalan terasa begitu
sempit. Terlebih lagi ketika sampai di simpangan cilangkap begitu banyaknya
kendaraan yang stuck dan tidak bergerak disebabkan tabrak arah dari berbagai
arah.
Tidak
adanya petugas kepolisian yang mengatur jalan sampai-sampai pengguna jalan
berdulu-dulu satu dengan yang lainnya hal itu yang menyebabkan menumpuknya
kendaraan ditengah jalan.
Untuk
kedepannya, saya sangat berharap polisi lalu lintas mentertibkan jalan untuk
mengurangi kemacetan dan perbaikan infrastruktur agar jalan raya tidak banyak
yang rusak, hal tersebut juga dapat mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas.
0 komentar:
Posting Komentar